Selasa, 11 Mei 2010

Resensi Buku

Eclipse- Gerhana





Pengarang : Stephenie Morgan Meyer

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Jumlah Halaman : 688

Terbit : September-2008

Dimensi Buku : 135x200mm




Eclipse merupakan seri ketiga dari Twilight Saga ( lanjutan dari seri kedua Twilight Saga : New moon ) karya Stephenie Meyer. Stephenie Meyer terlahir dengan nama Stephenie Morgan pada 24 Desember 1973. Meyer adalah seorang penulis dari Amerika. Meyer mulai melambung menulis novel laris, TWILIGHT pada 2005. Awal mula ia menulis cerita tentang Twilight berdasarkan atas mimpinya tentang seorang gadis yang jatuh cinta terhadap seorang vampir. Novel ini menjadi populer, bahkan telah diterjemahkan hingga 37 bahasa lain dan telah terjual lebih dari 40 juta kopi di seluruh dunia. Berkat TWILIGHT, Meyer mendapatkan beberapa penghargaan. Di antaranya dari New York Times sebagai Editor's Choice, Amazon.com sebagai Best Book of The Decade... So Far. Novel laris ini akhirnya diadaptasi menjadi sebuah film. Dibintangi oleh Robert Pattinson dan Kristen Stewart, film yang tidak diproduksi oleh major label Hollywood menjadi film box office. Melihat kesuksesan buku pertama dari serial vampir ini, Meyer melanjutkan hingga tiga buah buku lainnya, NEW MOON (2006), ECLIPSE (2007) dan BREAKING DAWN (2008). Hanya butuh waktu satu minggu sejak peluncurannya, buku NEW MOON berhasil berada di nomor 5 chart New York Time Best Seller. Selain serial laris TWILIGHT, Meyer juga menulis buku lainnya seperti PROM NIGHTS FROM HELL (2007) serta THE HOST (2008).

Novel ini dimulai dari cerita mengenai Bella Swan yang mendapat hukuman dari Ayahnya, Charlie, yaitu tidak boleh keluar rumah. Namun, Bella secara diam- diam tetap bertemu dengan Edward Cullen, kekasihnya pada malam hari. Setelah mengalami perdebatan yang cukup panjang mengenai hukumannya, akhirnya Bella diperbolehkan bertemu Edward dengan syarat Bella tetap bergaul dengan teman- temannya di Forks seperti Mike Newton, Jessica, Eric maupun Angela dan tentu saja Jacob Black. Bella pun melaksanakan apa yang diminta Charlie dengan tetap menjalin asmara dengan Edward serta bersahabat dengan Jacob. Tetapi semua tidak berjalan sesuai keinginan Bella karena Jacob yang juga mencintai Bella tidak menyukai hubungan Bella dengan Edward terutama keinginan Bella untuk menjadi vampir layaknya Edward. Ia pun menuding Bella mencintai vampir tersebut hanya karena sang vampir tampan dan kaya. Tentu saja hal ini membuat Bella gusar walaupun Bella tetap berusaha untuk berteman dengan Jacob. Ketegangan ini juga membuat Edward menjadi protektif terhadap Bella agar Bella tidak terlalu dekat dengan Jacob yang seorang werewolf karena dapat membahayakan nyawa Bella, walaupun pada akhirnya Edward percaya bahwa Bella dapat menjaga dirinya sendiri sehingga memperbolehkan Bella berteman dengan Jacob.

Di saat yang bersamaan, Victoria kembali muncul untuk membalas dendam atas kematian kekasihnya, Laurent. Victoria mengumpulkan sekelompok vampir muda yang nafsu membunuhnya sangat kuat untuk menghabisi Bella. Namun rencana Victoria diketahui oleh Alice ( saudara perempuan Edward ) dengan menggunakan visinya ( kemampuan untuk melihat masa depan ) dan dari hilangnya blus merah milik Bella yang dicuri mereka untuk memastikan bau manusia yang akan mereka bunuh. Edward dan Jacob yang sempat bersitegang pun akhirnya sepakat untuk bekerjasama melindungi Bella dari niat jahat vampir wanita tersebut.

Selama menunggu kedatangan Victoria, Bella, Edward, Alice serta teman- teman Bella lainnya melewati acara wisuda kelulusan mereka. Pesta kelulusan pun diadakan di rumah Edward dengan tetap mengundang Jacob beserta teman- temannya. Tiba-tiba Alice melalui visinya melihat bahwa Victoria dan kumpulan vampir muda pengikutnya akan segera datang. Keluarga Cullen beserta werewolf ( Jacob dan kawan-kawan) bertempur dengan Victoria dan Victoria beserta vampir muda lainnya berhasil dibakar.

Setelah kejadian ini berakhir, cerita pun diakhiri dengan Edward yang berlutut melamar Bella dan siap untuk memberitahu Charlie mengenai rencana pernikahannya dengan Bella.

Selain cerita utama diatas, novel ini menggambarkan sisi romantis Jacob mau pun Edward terhadap pujaan hatinya, Bella. Hal ini dapat dilihat dari perjuangan Jacob dengan membujuk Bella agar tidak menjadi vampir dan keberaniannya untuk mendapatkan Bella. Demikian pula dengan Edward yang juga berusaha meyakinkan Bella untuk tidak menjadi vampir walaupun keinginan Bella untuk hidup abadi bersama Edward tidak bisa diurungkan. Tidak hanya kedua tokoh utama pria tersebut yang digambarkan memiliki sisi romantis, Bella juga memiliki hal tersebut. Ia sangat mencintai Edward dan berikut kutipan kata- kata Bella yang ia ambil dari buku yang dibacanya, Wuthering Heights.

“ Jikalau yang lain-lain lenyap, tetapi dia ada, aku akan tetap ada; namun jikalau yang lain- lain bertahan, tapi dia lenyap, jagat raya akan berubah menjadi tempat yang sangat asing”.

Walaupun ketulusan cinta Bella pada Edward tidak perlu diragukan, tapi penggambaran watak Bella yang tidak punya pendirian ( plin-plan) membuat pembaca makan hati. Bella yang digambarkan pada novel ini menyukai kedua tokoh pria tersebut, walau pun dikatakan bahwa dia tidak mencintai Jacob layaknya dia mencintai Edward, Bella hanya sekedar menyayangi Jacob sebagai sahabat yang telah membantunya. Namun terkesan Bella terlalu memberikan harapan bagi Jacob untuk memiliki Bella. Karakter kuat selain Bella, Edward dan Jacob, Alice pun digambarkan sebagai sosok yang rendah hati dan periang. Novel ini layak untuk dibaca karena penggambaran cinta segitiga yang tidak biasa antara manusia, vampir dan werewolf sangat menghibur pembaca. Apalagi ditambah percintaan romantis yang digambarkan Stephenie di padu padankan dengan persaingan antara vampir dengan werewolf disertai aksi- aksi yang tidak biasa yang tidak mungkin terjadi di dunia manusia. Buku ini ditujukan untuk penikmat novel kalangan dewasa.




mY eveRytHing