Sabtu, 03 April 2010

Dioda

Jenis –Jenis Dioda
Pada dasarnya setiap dioda memiliki karakteristik yang sama tetapi ada beberapa dioda yang memiliki keistimewaan khusus, diantaranya :
a. Dioda hubungan
Dioda yang dapat menghantarkan arus dan tegangan yang besar pada satu arah saja. Contoh : IN4001, IN4002
b. Dioda kontak titik
Dioda ini berfungsi untuk mengubah frekuensi tinggi ke frekuensi rendah. Contoh : IN60, OA70
c. Dioda Zener
Dioda zener adalah tipe dioda yang spesial, dimana arus dapat mengalir pada arah kebalikan. Dioda zener sebenarnya sama seperti dioda biasa dapat mengalirkan arus pada arah bias maju. Jika di bias terbalik juga bekerja seperti biasa, kecuali bila mencapai tegangan yang bekerja pada zener / breakdown voltage, dioda zener akan mengalirkan arus listrik dalam arah bias terbalik atau mundur. Dioda menolak aliran arus pada arah kebalikan selama tegangan balik (reversing voltage) tetap rendah. Tetapi jika tegangan mendekati batas breakdown, dioda zener akan dialiri arus pada arah kebalikan. Dengan kata lain tahanan dioda zener breakdown mendekati nol dan arus balik (reverse current) dapat mengalir.
Apabila arah arus ke depan, dioda zener memiliki karakteristik yang sama dengan dioda-dioda secara umum, tetapi karakteristik lainnya adalah arus akan mengalir ke dioda zener secara tiba-tiba dari satu tegangan balik tertentu apabila tegangan digunakan pada arah berlawanan. Tegangan kerja pada saat itu disebut dengan tegangan breakdown yang besarnya antara beberapa volt sampai beberapa ratus volt. Aplikasi dioda zener pada otomotif adalah pada sistem pengisian elektronika dan beberapa komponen-komponen elektronik lainnya. Ukuran dioda zener yang banyak dijumpai di pasaran adalah :
• Tegangan Zener : dibuat dalam berbagai ukuran tegangan, misal 3.3, 4.7, 5.1, 6.2, 6.8, 9.1, 10, 11, 12, 13, 15 sampai 200 volt.
• Untuk ukuran daya lebih banyak dibutuhkan dalam arah/bias mundur contoh : P= 1.0,7=0,7 W, bias maju arus 1 A. P= 1.10=10 watt, bias mundur 1 A
d. Light Emiting Dioda (LED)
Yaitu jenis dioda yang mampu menghasilkan cahaya apabila pada dioda tersebut bekerja tegangan 1.8V dan arus listrik 1.5mA dengan arah forward bias / bias arus maju. Arus listrik juga akan bekerja hanya pada arus bias maju. LED didesign dengan rumah atau case dari bahan epoxy trasnparan. Warna cahaya yang dihasilkan dapat dibuat sesuai dengan dopping bahan pada LED.
e. Dioda Foto
Jika semi konduktor menyerap cahaya, maka dapat tercipta pasangan elektron bebas-lubang yang melebihi jumlah yang telah ada dalam semi konduktor itu akibat kegiatan termal. Gejala ini disebut penyerapan foto (foto absorption). Meningkatnya konduktifitas listrik akibat kelebihan muatan pembawa oleh penyerapan foto disebut konduktifitas foto (foto konduktivitas). Jika bungkus semi konduktor diberi “jendela” transparan (tembus cahaya) maka konduktifitas listrik semi konduktor tergantung pada intensitas cahaya yang jatuh padanya. Inilah prinsip kerja sebuah dioda foto.

IC Timer 555

Kata 555 merupakan nilai resistor yang digunakan dalam rangkaian IC 555. Nilai resistornya adalah 5KΩ. Di dalam IC 555 tersebut terdapat tiga buah resistor 5K untuk input tegangan referensi daripada komparator yang digunakan.
Konfigurasi timer yang digunakan pada rangkaian ini merupakan konfigurasi monostable yang menggunakan dua batas referensi atau bisa dikatakan pembentukan schmitt trigger menggunakan IC timer 555. Hal ini dilakukan untuk memberikan clock kepada 16v8 yang diperoleh dari pada sensor photodiode.

Ketiga R yang terdapat pada bagian atas itulah yang menggunakan nilai 5KΩ. Oleh karena itu dapat diperoleh nilai 2 / 3 Vcc dan 1 / 3 Vcc sebagai tegangan referensi atau Vref daripada comparator yang digunakan tersebut. Sedangkan untuk gambar rangkaian schmitt trigger menggunakan timer ini akan diberikan berikut ini. Dimana pin 7 atau pin discharging tidak digunakan, dimana prinsipnya menggunakan tegangan referensi comparator dengan tegangan referensi dari konfigurasi ini.

mY eveRytHing